• Disability (kecacatan), yaitu suatu keadaan dimana individu mengalami kekurangmampuan yang dimungkinkan karena adanya keadaan impairment, seperti kecacatan pada organ tubuh. Contoh pada orang yang cacat kakinya, maka dia akan merasakan berkurangnya fungsi kaki untuk melakukan mobilitas.
• Impairment (kerusakan), yaitu suatu keadaan atau kondisi di mana individu mengalami kehilangan atau abnormalitas psikologis, fisiologis atau fungsi struktur anatomis secara umum pada tingkat organ tubuh. Contoh seseorang yang mengalami amputasi satu kakinya, maka dia mengalami kecacatan kaki.
• Handicap (ketidakmampuan), yaitu ketidakberuntungan individu yang dihasilkan dari impairment atau disability yang membatasi atau menghambat pemenuhan peran yang normal pada individu. Handicaped juga bisa diartikan  suatu keadaan di mana individu mengalami ketidakmampuan dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan. Hal ini dimungkinkan karena adanya kelainan dan berkurangnya fungsi organ individu. Contoh orang yang mengalami amputasi kaki sehingga untuk aktivitas mobilitas atau berinteraksi dengan lingkungannya dia memerlukan kursi roda.

PSIKOLOGI PENDIDIKAN.
Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari penerapan teori-teori psikologi dalam bidang pendidikan.

A. Tujuan Psikologi Pendidikan
Tujuan Psikologi Pendidikan adalah membantu peserta didik agar dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tujuan pendidikan.

B. Kontribusi Psikologi Pendidikan dalam Pendidikan

• Pengembangan kurikulum
• Pengembangan program pendidikan
• Pengembangan sistem pembelajaran
• Sistem evaluasi

C. Aspek Pengembangan Kurikulum / Program yang Direncanakan

• Karakteristik psikologis peserta didik.
• Kemampuan peserta didik untuk melakukan sesuatu dalam berbagai konteks
• Pengalaman belajar sisa
• Hasil belajar
• Standarisasi kemampuan siswa

D. Pengembangan Program Pendidikan

• Penyusunan jadwal pelajaran, ujian, dan sebagainya, dengan mempertimbangkan aspek psikologis peserta didik.
• Digunakan untuk penentuan dalam memilih jurusan / program studi.
• Harus mengacu pada upaya pengembangan kemampuan potensial peserta didik.

• Pemilihan teori belajar yang akan diapikasikan
• Pemilihan model-model pembelajaran
• Pemilihan media dan alat bantu pembelajaran
• Penentuan aplikasi waktu belajar dari pembelajaran

F. Sistem Evaluasi

• Penentuan teknik evaluasi [teknik tes atau teknik non-tes]
• Penentuan jenis tes [lisan, tulisan, dan perbuatan, serta objektif atau subjektif]
• Penentuan mengenai pelaksanaan evaluasi

PSIKOLOGI SEKOLAH
Psikologi sekolah adalah penerapan ilmu psikologi berupa pemberian pelayanan psikologis agar tercapainya tujuan pendidikan di sekolah.
     

A. Tugas Psikologi Sekolah
Membentuk individu yang sehat mental guna tercapainya peoses belajar, seperti:

• High academic achievement
• Positive social skills and behavior
• Healthy relationships and connectedness
• Tolerance and respect for other
• Competence, self-esteem, and resiliency

B. Fungsi Psikologi Sekolah
     (Sukadji, 2000):

• Tingkat psikodiagnosa
• Tingkat klinis dan konseling
• Tingkat industri dan organisasi

C. Pelayanan Psikologis

• Assessment
• Consultation for student. teacher, parents, and staff
• Prevention
• Intervasion
• Staff, parent, and student education
• Research and program development
• Mental health care

A. Pengertian
Managemen kelas ialah kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar yang efektif di dalam kelas.

B. Tujuan

• Membuat kelas sebagai tempat belajar.
• Menciptakan proses belajar efektif di dalam kelas.
• Menciptakan suasana kelas yang kondusif.
• Selalu berusaha agar siswa benar-benar aktif belajar.
• Mengupayakan sarana-sarana yang membantu proses belajar menjadi lebih efektif dan efisien.
• Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar yang efektif.
• Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, serta sifat-sifat individual para siswa.

C. Tren Manajemen Kelas
 
     1. Tren Lama :

• Menekankan pada penciptaan dan pengaplikasian aturan untuk mengontrol siswa 
• Mengorientasi siswa pada sikap pasif dan patuh pada aturan yang ketat (melemahkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran aktif)
• Guru sebagai pengatur
• Model permisif

   
     2. Tren Baru

• Fokus pada kebutuhan murid untuk mengembangkan hubungan dan kesempatan untuk menata diri.
• Menekankan pada pembimbingan siswa menjadi lebih disiplin dan tidak terlalu menekankan pada kontrol eksternal atas diri siswa.
• Guru sebagai koordinator dan fasilitator.
• Penekanan pada regulasi siswa.

D. Kunci Manajemen Kelas
Menyampaikan aturan dan prosedur yang digunakan kepada kelas dan mengajak siswa untuk bekerja sama.

E. Dampak Manajemen Kelas

     1. Pada Siswa :

• Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah lakunya.
• Membantu siswa menampilkan tingkah lakunya sesuai tata tertib kelas dan merasakan teguran guru sebagai suatu peringatan, bukan kemarahan.
• Menimbulkan rasa kewajiban meliatkan diri dalam tugas serta bertingkah laku yang wajar sesuai dengan aktivitas kelas yang sedang berlangsung.

     2. Pada Guru :

• Mengembangkan pengertian dan keterampilan dalam melancarkan pelajaran.
• Memiliki kesadaran akan kebutuhan siswa dalam mengembangkan kompetensi.
• Memberikan respon secara efektif terhadap tingkah laku siswa yang meimbulkan gangguan.

F. Strategi Manajemen Kelas     *(disesuaikan dengan iklim, budaya, dan tingkat pendidikannya)

• Mendesain lingkungan fisik kelas.
• Menciptakan lingkungan positif.
• Membangun dan menegakkan aturan.
• Mengajak murid bekerja sama.
• Mengatasi problem secara efektif.
• Menggunakan strategi komunikasi.